Rabu, 16 Desember 2009

rpp bahasa indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : sdn wirologi 03 jember
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II / I
Alokasi Waktu : 1 X pertemuan
Tema : Rukun

I.Standar Kompetensi :
- Menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte
Memahami pesan pendek dan dongeng yang diinsankan.
II.Kompetensi Dasar :
Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan mengunakan huruf tegak bersambung dan memperhatikan penggunaan huruf capital dan tanda titik
Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya.

III.Indikator : mampu menuliskan kalimat sederhana yang
Didektekan guru dengan mengunakan huruf
Tegak bersambung dan mempraktekan
Penggunaan huruf capital dan tanda titk.
IV.Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mejelaskan isi cerita yang telah dibacakan
2. siswa dapat menuliskan contoh tulisan sederhana yang ditekan guru dengan menggunakan tegak bersambung dengan memperhatikan penggunann huruf capital dan tanda titik.






V.Materi Pokok :
1.Dongeng
2. Huruf tegak bersambunag
3.Huruf capital
4. Tanda titik

VI.Metode Pembelajran :
- Tanya jawab
Unjuk kerja
penugasan
VII.Langkah-langkah :
1.Kegiatan awal :
Salam pembuka
Absensi siswa
Apresepsi :
salah satu siswa menulis dipapan tulis dengan huruf tegak bersambung. Kalimat di dikyekan guru
Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang kebenaran tulisan tersebut
Sisa menjawab pertanyaan guru tentang penggunaan huruf kapital pada kalimat tersebut
2.Kegiatan inti :
Guru membacakan Dongeng didepan kelas
Guru menanyakan kepada siswa tentang penjelasan isi cerita
Siswa menerima penjelasan guru tentang penggunaan huruf capital
Siswa menulis contoh - contoh penulisan kalimat dengan huruf tegak bersambung serta menggunakan huruf kapital dan tanda titik dengan benar
3.Kegiatan akhir :
Siswa menerima saran perbaikan dari guru
Guru mengadakan evaluasi
Salam penutup

VIII.Sumber alat/media :
1)Sumber : buku cinta bahasa kita 2.kelas 2 hal 69 - 71 Sugeng Budiarto, Teguh Wibowo, Imam Taufik, Sukamiyati GANECA EXACT
2)Alat / bahan : teks bacaan





IX.Penilaian :
a.Prosedur tes : tes tertulis
b.Lembar soal :
Essay test :
1)Kapan nenek tua itu berdo’a ?....
2)Apa yang diminta nenek tua kepada Tuhan ?....
3)Mengapa tetangganya merasa terganggu ?....
4)Apa yang dilakukan tetangganya ?....
5)Baikkah sifat tetangganya itu jelaskan ?....
c.Kunci jawaban :
1.Setiap malam
2.Uang yang banyak
3.Karena nenek tua itu berdo;a dengan dengan menggunakan nada suara yang keras
4.Melempari karung dari atas rumah nenek
5.Tidak, karena sifat yang dimiliki tetangganya itu adalah sifat iri yang tidak baik umtuk di contohi.





Jember, 05 Desember 2009
Menyetujui
Kepala sekolah, Guru mata pelajaran

SUDYANTININGSIH,S.pd aswar saputra
NIP. NIM.070 210 204 023











RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS VI
SEMESTER 1


Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

pengetahuan organisasi

Berpikir kritis, analitis, mengemukakan pendapat dan evaluasi
Menumbuhkan Kemampuan Bersikap dan Berpikir Kritis
Ruang lingkup sikap kritis :
Kritis terhadap informasi yang diperoleh. Selalu check and re-check kebenaran setiap informasi yang diperoleh. Lakukan pemeriksaan silang atas informasi
Kritis (tanggap) terhadap fenomena yang terjadi di dalam lingkungannya. Responsif terhadap kondisi sosial.
Antisipasi yang tepat terhadap suatu keadaan
Kuantitas alternatif ide tinggi

Alur Berpikir Kritis :














Titik Berat Penyampaian :
Pentingnya lebih banyak sumber informasi sebagai usaha mengkritisi yang lebih baik/lengkap

Metode :
Simulasi dan refleksi
Pemberian tugas (kliping & resume) tentang kondisi yang dihadapi bangsa
Kunjungan lapangan
Diskusi dan presentasi

Teori Analisis (Analisa Medan Kekuatan - AMK)
Analisis Medan Kekuatan adalah suatu cara/alat atau metode untuk menelaah suatu situasi yang ingin dirubah menuju situasi atau tujuan tertentu. Situasi atau keadaan itu dapat saja berupa keadaan pribadi, lingkungan, organisasi, proyek dsb. Metode ini dapat juga digunakan dalam perancangan program khususnya program-program jangka pendek.
Penetapan Masalah
Langkah terbaik untuk menghindari planning/analisa yang tidak efektif adalah dengan memulai planning dari mendefinisikan masalah dan sasaran planning
A clear statement of purpose and objectives identifies your goals and allows you to measure the planning success
Record your purpose and objective and keep them in mind
Pilih masalah yang dirasa perlu untuk dipecahkan
Misalnya karena : waktu yang terbatas, masalah tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau organisasi, tim anda lebih berkompeten (orang lain belum mampu untuk memecahkan masalah tersebut) dan sebagainya.
Sebaiknya jangan memilih masalah yang peluangnya kecil untuk kita pecahkan
Masalah harus “tergambar” dengan jelas sehingga dapat segera tergambar langkah-langkah yang harus diambil
Sebaiknya menggunakan kalimat Tanya, dengan kata awal BAGAIMANA. Contoh : Bagaimana meningkatkan aktivitas kerja pengurus DKM ?

Menetapkan Tujuan
Tujuan ini merupakan cerminan dari pemahaman yang mendalam dan luas dari kecenderungan Anda yang akan mengarahkan usaha Anda kini dan masa depan.
Syarat penetapan tujuan yang baik : SMART - CO
Spesific : Harus presifik, agar Anda mengetahui apa yang Anda kerjakan
Measureable : Harus dapat diukur, agar Anda mengetahui bilamana telah mencapainya
Attainable : Dapat dicapai dengan kemampuan yang ada
Reliable : Harus realistis, kalau terlalu sukar akan menyebabkan timbulnya kekecewaan dan keputusasaan pada diri Anda.
Time Limit : Harus mempunyai batas waktu, jika tidak dapat menimbulkan kecenderungan untuk tidak menyelesaikannya
Challenge : Harus menantang, kalau terlalu mudah Anda akan kurang bergairah untuk mencapainya dan hasilnya tidak menarik
Kriteria tujuan sebagai tantangan (Challenge) yang berarti :
1.Mengandung kemungkinan keberhasilan sekaligus mengandung kemungkinan kegagalan
2.Hasil tujuan akan sangat berarti
3.Mengandung usaha keras untuk mengendalikan diri dalam mencapai tujuan
Output Oriented : Harus menghasilkan sesuatu


Menentukan Kondisi Objektif Saat ini dan Kondisi Ideal yang Hendak dicapai

Tentukan kondisi sekarang dan kondisi yang ingin dicapai dikaitkan dengan masalah dan tujuan yang hendak dicapai
Kondisi ideal bukan berarti “sesuatu yang tidak bisa kita capai”. Kalau itu namanya “utopia”. Kondisi ideal adalah sesuatu yang realistis dan dapat terwujud apabila syarat-syaratnya terpenuhi

SWOT

S = Strength, yaitu kekuatan dan kemampuan kita dalam hal :
Sumber daya manusia
Modal
Daya tahan, daya adaptasi dengan situasi dan lingkungan operasi
Kita lihat kemampuan kita, contoh : sumber daya anggota yang cakap, uang yang cukup, waktu yang luang, dll
W = Weakness, yaitu kelemahan atau kekutangan, yang meliputi :
Hal-hal yang dalam pelaksanaan program dapat menghambat gerak kita dalam mencapai tujuan
Hal-hal yang tidak dipunyai oleh organisasi, padajhal hal itu penting
Contoh : kurangnya informasi, landasan organisasi yang lemah, anggota yang kurang minat, modal tak cukup, dll.
O = Opportunity, yaitu kesempatan atau peluang yang meliputi hal-hal yang mempercepat proses pencapaian tujuan yang datangnya dari luar.
Contoh : relasi yang banyak, kesempatan, dll
T = Treatment, yaitu ancaman, hal yang bakal mengganggu jalannya pencapaian tujuan (ancaman, gangguan, hambatan yang datangnya dari luar)
Contoh : peraturan dan birokrasi, persaingan yang tidak sehat, dll

Garis bawahi hal-hal penting yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai !

Langkah Eliminasi

Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang mendukung, tuliskan langkah-langkah untuk meningkatkan dukungan tersebut
Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang menghambat, tuliskan langkah-langkah untuk mengurangi kekuatan penghambat tersebut

Optimasi / Pemilihan Alternatif

Tentukan langkah yang terbaik untuk memecahkan masalah dikaitkan dengan sumber daya dan dana yang ada

Evaluasi

Lakukan kaji ulang untuk menilai apakah langkah/tindakan yang akan diambil cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud
Urutkan langkah/tindakan tersebut, langkah/tindakan yang tidak perlu dapat dihapuskan

Scheduling

Detail langkah diturunkan dalam scheduling/penjadwalan, mencakup waktu, sasaran antara, penanggung jawab.

Teknik Analisa Rapat Materi (Teknik Penurunan Materi)
ALUR PEMBAHASAN MATERI :











ALUR PENURUNAN ACARA


















Out Rod of the Top


























Komunikasi : Mengemukakan Pendapat
Penting bagi seorang Muslim untuk dapat mengemukakan pendapat-nya. Terkadang seseorang memiliki ide yang bagus tetapi tidak mampu mengkomunikasikan ide tersebut dengan baik.
Hambatan-hambatan dalam komunikasi :

1.Rasa malu / tidak berani
Mungkin karena merasa ide-idenya kurang bagus atau takut ditertawakan. Kita semua adalah pembelajar. Salah dalam belajar adalah hal yang wajar.
2.Tidak mendapat kesempatan
Ada kalanya untuk mengefisienkan waktu dalam berdiskusi; kita jangan selalu menunggu dimintai pendapat.
3.Tidak memahami/mengetahui hal yang dibicarakan
Karena itu banyak-banyaklah bertanya/mengumpulkan informasi. Paksakan untuk bertanya dalam diskusi/rapat yang kurang dimengerti.
Beberapa panduan untuk berkomunikasi :

1.Latih keberanian untuk berkomunikasi. Paksa untuk mengemukakan pendapat atau ide. Tentukan kuota pendapat yang harus diberikan.
2.Jangan mencoba menguasai orang lain secara paksa (memaksakan pendapat). Dengarlah dan bantahlah argumentasinya dengan cara yang baik
3.Bergaullah dengan setiap orang. Kurangnya waktu bukanlah alasan
4.Gunakan waktu istirahat Anda bertemu dengan orang yang berbeda. Anda akan membina hubungan yang sangat berarti dengan setiap orang dalam waktu yang singkat. Hal ini juga membantu Anda menge-tahui bagaimana cara berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
5.Uraikan dengan kata-kata sendiri pesan yang Anda dengar itu untuk memastikan penyampaian dan penerimaan yang tepat.
6.Ingatlah semakin banyak yang kita fahami, semakin banyak yang mampu kita atur dan komunikasikan.

Evaluasi
Hal-hal yang dilakukan dalam evaluasi :
Membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan
Menyempurnakan aktivitas-aktivitas yang “berhasil” dan bermanfaat
Mengkaji dan mencari penyebab aktivitas-aktivitas yang “gagal” untuk diperbaiki atau sebagai pelajaran untuk aktivitas kedepan
Menemukan dan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat.

Maraji’
Hisham Al-Talib, Panduan Latihan bagi Juru Dakwah
Evaluasi Kerja dan Tolok Ukur Keberhasilan

Sebagai tolak ukur keberhasilan, maka dalam setiap perencanaan aktivitas perlu mendefinisikan indicator keberhasilannya. Indikator keberhasilan adalah definisi suatu keadaan yang dapat menyatakan bahwa suatu tujuan telah dicapai.

Contoh-contoh indikator keberhasilan :
Tujuan
Indikator Keberhasilan
Sosialisasi pembiasaan tilawah Qur’an
Setiap pulang sekolah terdapat minimal 10 orang yang tilawah Qur’an di masjid
Menumbuhkan sikap gemar membaca buku-buku diniyah
Bertambahnya buku di perpustakaan ROHANI
Anggota ROHANI mengisi waktu luangnya sepulang sekolah dengan membaca buku
Menjaga kebersihan masjid
Piket terlaksana secara teratur

Indikator keberhasilan adalah suatu kualitas/kuantitas yang spesifik dan terukur secara jelas sehingga dapat diketahui apakah suatu tujuan telah tercapai atau belum.

Langkah-langkah evaluasi :
1.Menentukan apakah suatu indikator keberhasilan sudah tercapai atau tidak ?
2.Jika belum, maka :
a.Apakah pekerjaan untuk mencapai tujuan (metode) telah dilaksanakan dengan benar ?
b.Apakah pekerjaan untuk mencapai tujuan (metode) adalah konsep yang benar untuk mencapai tujuan ?
c.Atau apakah definisi indicator keberhasilan tersebut salah ?
Kesalahan mungkin adalah salah satu dari tiga kemungkinan di atas. Jika kesalahan telah diketemukan, maka langkah berikutnya adalah memperbaikinya.
Keterampilan Hidup di Alam Bebas

Perencanaan perjalanan


Empat Kemampuan Bagi Penggiat di Alam Terbuka
Collin Mortlock, seorang pakar pendidikan alam terbuka, mengkategorikan kemampuan yang diperlukan oleh para penggiat alam terbuka sebagai berikut :
1.Kemampuan teknis
Yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan
2.Kemampuan kebugaran
Mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan lingkungan alam.
3.Kemampuan kemanusiawian
Yaitu pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup determinasi (kemauan), percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.
4.Kemampuan pemahaman lingkungan
Yaitu pengembangan kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik.

Konsep keempat kemampuan itu mungkin lebih sederhana kalau kita kaitkan langsung dengan kegiatan kita mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan di alam terbuka.

Tahapan perencanaan perjalanan adalah sebagai berikut :
Pertama,
Kita harus dibekali dengan kemampuan untuk memilih, mengatur, serta menggunakan perlengkapan dan perbekalan ; kemampuan teknis menggunakan alat bantu perjalanan, seperti peta dan kompas; kemampuan berkemah (camp craft) seperti berbivak dan membuat api. Penguasaan keterampilan ini akan membantu kita mengatur teknik berjalan di gunung hutan, menebas dengan efektif, maupun mengatur konsumsi makan dan minum.
..
Kedua,
Diperlukan kemampuan fisik yang baik, sehingga selain diperlukan kondisi tubuh yang sehat, juga diperlukan latihan fisik yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Misalnya untuk pendakian gunung, latihan fisik naik turun bukit dapat dilakukan dalam persiapan perjalanan, selain itu juga latihan mengangkat beban (ransel).
..

Ketiga,
Diperlukan mental yang siap untuk menghadapi kegiatan berat di alam. Hal ini tidak dapat diajarkan oleh pelatih, namun harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri. Penguasaan yang baik pada tiga keterampilan lainnya akan sangat membantu.
..
Keempat,
Diperlukan pemahaman yang baik terhadap kondisi alam yang akan dihadapi dan mencakup bagaimana memilih waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan – dihubungkan dengan lokasi, musim, serta pengetahuan lingkungan medan yang akan ditempuh – dan bagaimana cara mengantisipasi kesulitan yang mungkin terjadi. Untuk perjalanan gunung hutan tropis misalnya, kita harus siap menghadapi dingin, basah maupun pacet.
.

Tabel Jadwal Kegiatan
Rencana yang baik akan membagi kegiatan menjadi sejumlah tahapan yang mengacu pada waktu yang tersedia dan cakupan pekerjaan. Keterlambatan dapat terjadi karena harus menunggu selesainya satu perkejaan dan ketidaktahuan kapan pekerjaan lain dapat dimulai.
Contoh:Jadwal dalam perjalanan kecil :











.

Etika Perjalanan
Adat istiadat yang berbeda harus dipandang dengan sikap positif, dengan menghargainya sebagai salah satu kebudayaan yang beraneka ragam yang dimiliki oleh negeri ini. Dengan menghargai adat istiadat, kepercayaan dan kebiasaan penduduk setempat, akan membuat kita lebih mudah berkomunikasi dengan mereka, yang merupakan orang yang lebih mengenal wilayah yang kita kunjungi tersebut, walaupun mungkin kita sendiri tidak dapat ikut menjalankan apa-apa yang mereka percayai.
Selain itu, ketika melakukan perjalanan di suatu daerah, sebaiknya kita melapor pada aparat setempat yang berwenang.






























Perlengkapan dan perbekalan

NO.
PERLENGKAPAN
KRITERIA
FUNGSI
1.
Ransel
Ringan
Kuat
Kondisi baik
Sesuai kebutuhan medan
Nyaman dipakai
Praktis
Tempat pak barang
Pelampung darurat
“bantal”
2.
Kompas
Jenis bidik (diutamakan)
Diutamakan perputaran piringan tidak terlalu cepat
Diutamakan berisi cairan
Angka dapat terbaca bersih
Menentukan arah
Melakukan navigasi
4.
Lampu senter
Bukan logam
Menggunakan 2 baterai besar
Bohlam cadangan 2 buah
Baterai cadangan 2 buah
Alat penerangan
Alat komunikasi darurat

5.
Golok/pisau
Bersarung kuat
Tajam
Bukan pisau dapur
Alat bantu menusuk, memotong, menya-yat, melempar dan membuat api
6.
Sarung tangan kulit
Dari bahan yang tidak kaku
Melindungi seluruh jari tangan
Bagian telapak tangan lebih tebal

7.
Lilin

Alat penerangan
Membantu membuat api
8.
Tali (pramuka)
Panjang min. 15 m
Anyaman padat
Diameter 5 mm
Kondisi bagus
Membangun bivak
Membuat jebakan
9.
Pakaian pribadi

Baju lapangan
Melindungi tubuh, kuat
Ringan
Tidak mengganggu pergerakan
Menyerap keringat
Mudah kering
Bersaku


Celana lapangan
Bukan bahan jeans
Mempunyai saku
Cepat kering
Kuat, lembut










Ikat pinggang
Kuat, lunak
Kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh
Nyaman dan aman digunakan
Menjaga celana tidak melorot, juga untuk meletakkan alat-alat yang perlu cepat dijangku seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K

Topi
Melindungi kepala dari hujan dan duri
Sebaiknya jenis topi rimba / topi jepang


Kaos kaki
Kuat dan tebal
Menyerap keringat


Pakaian cadangan
Baju
Celana
Kaos kaki
Pakaian yang dikena-kan harus kering terutama jika tidur

Slayer

Banyak kegunaan : bisa untuk mengha-pus keringat, sebagai penutup kepala/ teli-nga, utk membalut
10.
Sepatu
Melindungi tapak kaki sampai mata kaki
Kulit tebal
Lunak bagian dalam
Keras bagian depannya
Bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku

11.
Perlengkapan tidur
Sweater
Kupluk
Kaus kaki
Menambah nyenyak tidur, menghindarkan gigitan serangga
12.
Perlengkapan makan dan minum

Misting
bahan alumunium
Tempat makan, memasak, dan mengambil air

Veldpes
dilengkapi dengan mug dan wadah pembungkus
Tempat air, memasak air, cangkir

Sendok


13.
Perlengkapan masak

Parafin



Kompor lapangan



Korek api kayu
korek api dan geretannya dimasukkan ke dalam tabung film (supaya kedap air)


Korek api gas
Dibungkus plastik












14.
Alat tulis

Buku catatan
Dibungkus plastik


Ballpoint
4 warna


Pensil
jenis 2B


Penghapus
2 sisi (pensil dan ballpoint)


Busur derajat
ukuran sedang, lentur


Penggaris
30 cm, lentur

15.
Jas hujan
Jenis ponco
Bahan kedap air
Bahan tidak mudah sobek
Berkancing dan sudut-sudutnya berlubang
melindungi dari hujan
membangun bivak
pelampung darurat
alas tanah (untuk istirahat atau shalat)
Pelindung dari udara dingin
16.
Perlengkapan MCK
Sabun mandi antiseptik
Pasta gigi
Sikat gigi
Shampoo

17.
Obat-obatan pribadi
Obat luka : betadine, kasa steril, tensoplast
Analgetik : parasetamol, obat flu
Obat batuk
Gastro intestinal : oralit, anti diare, norit
Obat pribadi
Vitamin

18.
Alat shalat


19.
Plastik besar


20.
Bahan makanan
Makanan jadi kering
Makanan mentah kering : telor, beras, mie instant, mentega, garam, roti
Makanan ringan



MENYUSUN PERLENGKAPAN KE DALAM RANSEL (PACKING)
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
1.Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin ke badan. Barang-barang yang relatif lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan di bagian bawah.
2.Letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian atas atau pada kantung-kantung luar ransel (ponco, alat P3K, dll)
3.Kelompokkan barang-barang dan masukkan ke dalam kantung-kantung plastik yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur/cadangan, pakaian dalam, kertas-kertas, buku, peta, dll.
4.Matras tidur yang dimasukkan ke dalam ransel dapat membantu mempertahankan bentuk ransel dan mempermudah penyusunan barang ke dalam ransel, sehingga menjadi padat, rapi dan efisien.
Buatlah check list dari semua perlengkapan. Kalau mungkin dengan beratnya, agar dapat dengan mudah menyusunnya.

PERENCANAAN PERBEKALAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1.Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
2.Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
3.Keadaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan hal diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan :
a.Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai, serta tidak asing di lidah
b.Terlindung dari kerusakan, tahan lama dan mudah/sederhana dalam menanganinya
c.Sebaiknya makanan yang siap pakai atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar
d.Ringan, mudah didapat
e.Murah
Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat di atas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
1.Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang diperlukan, dan lamanya waktu. Perkirakan jumlah kalori yang diperlukan
2.Susun daftar makanan yang memenuhi syarat di atas, kemudian kelompokkan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, protein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan)
3.Perhitungan untuk vitaman dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya








































Medik

OBAT DAN PERALATAN PPPKP
Peralatan :
Mitella, min. 2 bh
Verband ukuran 5 cm dan 10 cm
Elastic verband 3 inci
Kasa steril, kapas putih
Sofratulla
Plester, tensoplast, band aid
Gunting, pinset, pisau lipat kecil
Lampu senter
Cotton bud, jarum kecil, peniti
Obat-obatan :
Obat pelawan rasa sakit dan demam (Aspirin, Antalgin, Parasetamol)
Obat diare, mulas-mulas dan sakit perut lainnya (New Diatabs, Papaverin, Trisulfa)
Norit
Oralit
Obat anti alergi (CTM, Incidal)
Obat pencegah nyeri lambung (Promag, Mylanta)
Obat flu dan batuk
Obat anti malaria (Pil Kina)
Alkohol 70%, Rivanol 1/1000, Boorwater
Obat cuci hama/ antiseptik (Mercurochroom, Betadine)
Obat tetes mata (Visine, Rohto, Insto)
Salep mata mengandung antibiotika (Kemicetine Eye Zalf)
Salep kulit mengandung antibiotika (Kloramfenikol Zalf)
Salep luka bakar (Bioplacenton, Levertraan)
Obat gosok/penghangat (Balsam, Minyak Kayu Putih)
Krim anti sinar matahari
Krim anti memar (Lasonil, Thrombopkob)
Chlor Etyl Spray
Bedak Salicyl













GANGGUAN UMUM
1.Lena
(pusing, telinga berdenging, mual, mata berkunang-kunang, merasa lemas, keluar keringat dingin, pucat, denyut nadi lemah)
Sebab-sebabnya karena peredaran darah ke otak berkurang (berada dalam ruangan yang penuh orang, tanpa udara segar; keadaan lemah setelah sakit; terlampau banyak mengeluarkan tenaga, keringat dan letih apalagi bila perut kosong)
Pertolongan :
a.Penderita dibaringkan di tempat yang segar udaranya, tidurkan terlentang dengan kepala agak rendah
b.Tenangkan si penderita
c.Longgarkan pakaian yang menyesakkan pernapasan
d.Usahakan agar penderita dapat menghirup udara segar
e.Beri selimut agar badannya hangat kembali
f.Apabila penderita sudah lebih sadar dan dapat minum, maka teh hangat akan banyak menolong
2.Pingsan
(tidak menyahut apabila dipanggil/ditanyai dan tidak memberi reaksi atas suatu rangsangan – dicubit; pernapasan ada, denyut nadi dapat diraba)
Sebab-sebabnya kekurangan zat asam (jika tenggelam), kerusakan pada otak (pukulan, perdarahan otak, geger otak), keracunan makanan minuman, terlampau kepanasan atau kedinginan, terkena aliran listrik)
Pertolongannya :
a.Baringkan di tempat yang teduh dan segar
b.Jika mukanya merah, kepala ditinggikan. Tetapi bila mukanya pucat, biarkan berbaring tanpa bantal
c.Kepala dimiringkan supaya bila penderita muntah, muntahnya dapat keluar dan tidak mengganggu pernapasan
d.Isi mulut harus dikeluarkan
e.Pakaian dilonggarkan
f.Diselimuti agar tidak kedinginan
g.Secepatnya dibawa kerumah sakit
3.Penyakit Pegunungan
Makin tinggi suatu tempat, makin berkurang kadar O2, dan hal ini akan berpengaruh terhadap tubuh seseorang (terasa pada ketinggian di atas 2000 meter dari permukaan laut)
Gejalanya : penderita mesasa pusing, letih, mengantuk, perut mual, pucat dan sesak napas yang kemudian berlanjut menjadi tubuh panas, gelisah, telinga berdenging, sukar konsentrasi dan sukar tidur
Pertolongan : istirahat yang cukup (gejala akan hilang sesudah 24 – 48 jam). Bila tidak ada perubahan bawa ke tempat yang lebih rendah
Pencegahan : sebelum mendaki, beristirahat yang cukup. Makan jangan terlampau kenyang
4.Luka
Dasar pertolongan :
a.menghentikan pendarahan
b.mencegah infeksi
c.mencegah kerusakan lebih lanjut
d.menggunakan cara-cara yang mempermudah dan mempercepat penyembuhan
Untuk mencegah infeksi pada luka, maka luka harus dibersihkan dengan air mengalir dan obat antiseptik yang ada. Kemudian tutup luka dengan kasa yang kering dan bersih, lalu tutup dengan plester atau pembalut.
Kalau luka sangat luas, lakukan desinfeksi (pencucian luka agar bebas dari kuman), dan kirim ke dokter agar mendapat suntikan anti tetanus bila perlu.
Bila luka terbuka dan mengang, maka tepi luka harus dirapatkan lagi supaya tidak mudah terinfeksi. Mula-mula luka dibersihkan. Potong plester seperti bentuk kupu-kupu. Letakkan plester itu pada luka, sehingga tepi luka merapat kembali. Jagalah kebersihan luka. Biasanya luka akan sembuh dengan sendirinya.
5.Luka memar (kulit membiru dan membengkak)
Pertolongan : Kompres dengan es atau air dingin, berikan salep/krim anti memar (lasonil, thrombophob)
6.Luka bakar
Dasar pertolongan :
a.Jauhkan sumber panas dari tubuh
b.Oleskan obat sebangsa lemak, boozalf steril, levertranzalf ???
c.Dibalut, longgar-longgar
d.Berikan minum banyak-banyak
e.Jaga jangan sampai kedinginan
f.Segera dibawa kerumah sakit
7.Luka gigitan
Tanda-tanda gigitan ular jenis Colubridae (ular belang, ular sendok, dll) : menyerang susunan saraf. Biasanya disertai sesak napas, dan bahkan luka gigitan tidak begitu sakit, tetapi sangat cepat membunuh.
Tanda-tanda gigitan ular Viperidae (ular puspa, ular tanah, dsb) : menyerang system peredaran darah. Timbul bercak-bercak darah di seluruh tubuh, dapat pula disertai batuk darah, kencing darah, dsb. Luka gigitan terasa nyeri dan membengkak.

Pertolongan :
a.Lakukan penasatan antara luka dan jantung. Kurangi aktifitas/gerakan korban untuk mencegah penyebaran bisa
b.Perbesar luka gigitan (iris) supaya darah mudah keluar, tetapi hati-hati terhadap pembuluh darah yang lebih besar
c.Isaplah luka untuk mengeluarkan bisa dari darah (mulut penolong tidak boleh ada luka)
d.Tutup luka dengan kasa steril dan kemudian dibalut
e.Segera dibawa kerumah sakit
Cara mengetahui ular berbisa atau tidak dapat dilihat dari bekas gigitannya. Ular berbisa memiliki taring yang ukuran tusukannya lebih besar dari tusukan gigi lainnya.
Pertolongan pada luka gigitan serangga :
a.Pada luka diolesi ammonia atau kapur sirih
b.Pada sengatan kalajangking, harus dikompres dengan es atau larutan soda kue
c.Untuk mengurangi rasa sakit, dapat dioles dengan obat gosok (balsem)
d.Bila disertai dengan shock atau pingsan, rawatlah dengan semestinya
e.Segera dibawa ke rumah sakit
8.Sengatan Binatang
Pertolongan :
a.Bila sengat masih tertinggal di kulit korban, harus segera diambil
b.Cuci bekas sengatan dengan air garam, kemudian dengan air hangat beberapa kali. Khusus untuk sengatan kalajengking dan lebah, cuci dengan larutan soda kue dan kompres dengan air dingin
c.Pada sengatan ubur-ubur, bisa dihilangkan dengan mencucinya dengan alcohol, amoniak dan aseton
d.Untuk mengurangi rasa sakit, oleskan obat gosok
e.Rawat luka seperti luka biasa
f.Bila disertai dengan pembengkakan sakit dan gatal, beri obat anti alergi dan anti sakit
9.Patah Tulang
Macam patah tulang :
Patah tulang terbuka : tulang yang patah menonjol keluar
Patah tulang tertutup : tulang yang patah tidak berhubungan langsung dengan udara




Tanda-tanda patah tulang :
Bagian yang patah tidak bisa digerakkan
Rasa sakit akan bertambah bila tersentuh atau bagian tersebut digerakkan
Bentuk bagian tersebut berlainan dengan bentuk biasanya
Sekitar luka bengkak dan kebiru-biruan
Pada patah tulang terbuka, akan terlihat jelas tulang tsb.
Pertolongan :
a.Pada patah tulang terbuka, pakaian yang menutup harus dibuka agar bisa merawat luka (membalut dan mengobatinya)
b. Lakukan perawatan (penasatan) apabila terjadi pendarahan
c.Luka ditutup dengan kasa steril dan dibalut
d.Lakukan pembidaian yang memenuhi syarat
e.Bagian yang patah ditinggikan
f.Segera dibawa ke rumah sakit
Syarat-syarat pembidaian :
Panjang bidai harus memenuhi syarat
Bidai harus pipih, empuk dan lembut (setumpuk Koran dapat diguanakn sebagai bidai patah tulang lengan)
Ikatan harus cukup jumlahnya, dan tidak terlalu ketat atau longgar
Ikatan dilakukan di atas dan di bawah tempat yang patah
10.Pendarahan
Bila penderita terluka dan terjadi pendarahan berwarna merah segar, sifatnya menyembur, ini berarti terjadi pendarahan pada pembuluh nadi.
Cara menghentikan pendarahan :
1.Penekanan di tempat pendarahan
Setumpuk kassa steril atau kain bersih dilipat menjadi tebal, tutup daerah luka dengan menekan. Pertahankan sampai perdarahan berhenti. Ganti kassa apabila sudah terlalu basah oleh darah. Selama itu, bagian yang mengalami pendarahan diangkat tinggi, lebih tinggi dari letak jantung
2.Tekan pada tempat-tempat tertentu, yaitu di bagian hulu (pangkal) pembuluh darah yang terluka
3.Tekanan dengan torniket
Torniket adalah balutan yang menjepit, sehingga aliran darah dibawahnya terhenti sampa sekai. Panjang torniket harus cukup untuk melilit dua bagian yang hendak dibalut.




Tanda bahwa torniket sudah kencang :
menghilangkan denyut nadi di tempat yang lebih rendah dari torniket
warna kulit di daerah itu menjadi pucat kekuningan
Setiap sepuluh menit, bagian torniket harus dikendorkan (dengan menukar kayunya) selama 30 detik tepat. Sementara torniket kendor, luka ditutup dengan kasa steril.
11.Terkilir
Tindakan pertolongan :
1.Pastikan ada atau tidaknya tulang yang patah pada daerah itu
2.Kompres bagian yang bengkak dengan es atau air dingin selama 30 menit
3.Balut bagian yang terkilir dengan pembalut yang elastis atau mitella. Bila ada luka, atasi dengan baik sebelum dibalut.
12.Benda asing di tenggorokan (fatal jika menyumbat jalan napas)
Bila benda asing masuk ke dalam saluran napas, dudukkan penderita pada kursi dengan kepala menunduk, dan tepuklah tengkuknya keras-keras. Jika belum bisa, coba jari-jari tangan untuk merogoh dan mencungkil benda tersebut keluar. Cara lain adalah dengan mendesak benda tersebut dengan tekanan udara yang didorongkan dari rongga perut.
13.Keracunan
a.Keracunan makanan
Pertolongan :
Usahakan agar si penderita muntah, yaitu dengan menekan langit-langit tenggorokan dengan jari melalui mulut
Setelah muntah, beri tablet norit
Dalam menghindarkan bahaya keracunan dengan selalu memanaskan terlebih dahulu makanan kaleng. Selain itu pastikan bahwa makanan kaleng itu masih baru.
b.Keracunan obat :
Pertolongan :
Usahakan agar penderita muntah
Berikan kopi pekat
Hati-hati terhadap penderita yang tidak sadar, sebaiknya dibawa ke rumah sakit
c.Keracunan melalui pernapasan :
Singkirkan penderita dari tempat keracunan ke tempat yang berudara segar, lalu beri pernapasan buatan
d.Keracunan melalui kulit : bilas kulit dengan air mengalir.


Navigasi Darat

PETA TOPOGRAFI
Peta topografi memetakan tempat-tempat di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dimana satu garis kontur mewakili harga dari satu ketinggian.
a.Judul Peta
Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan
b.Nomor Peta
Dicantumkan disebelah kanan atas peta.
Berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya dibagian bawah disertakan juga indeks lembar peta yang mencantumkan nomor-nomor peta yang ada disekeliling peta tsb.
c.Koordinat Peta
Adalah kedudukan suatu titik pada peta.
Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua, yaitu :
1.Koordinat Geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap katulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan katulistiwa. Koordinat Geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik.
2.Koordinat Grid
Dalam kordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk Indonesia titik acuan nol ini ada desebelah Barat Jakarta (600 LU, 980 BT)
d.Kontur
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian sama dari muka laut.
e.Skala Peta
Adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Ada dua macam cara penulisan skala :
1.Skala angka
2.Skala garis
f.Tahun Peta
Semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan akan semakin akurat.
g.Arah Peta
Arah atas tulisan adalah arah Utara Peta.
Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat penunjuk arah Utara Peta, Utara Sebenarnya dan Utara Magnetis.
Utara Sebenarnya adalah arah yang menunjukkan Kutub Utara Bumi.
Utara Magnetis adalah arah yang menunjukkan Kutub Utara Magnetis Bumi
Kutub Utara Magnetis Bumi letaknya tidak bertepatan dengan Kutub Utara Bumi, kira-kira di sebelah Utara Kanada.
Karena pengaruh rotasi bumi, letak Kutub Magnetis Bumi bergeser dari tahun ke tahun.
Untuk keperluan praktis, Utara Peta, Utara Sebenarnya dan Utara Magnetis dapat dianggap sama.
h.Legenda Peta
Memuat arti dari simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut.
Simbol-simbol yang penting diketahui : jalan setapak, jalan raya, sungai, desa dan pemukiman, dll.

MEMBACA PETA
a.Garis kontur
Yang terpenting dari navigasi adalah kemampuan untuk menginterpretasikan peta, yaitu kemampuan membaca peta dan membayangkan keadaan medan sebenarnya.
b.Ketinggian tempat
i.Lihat interval kontur peta, lalu hitung ketinggian tempat yang ingin diketahui
ii.Bila ketinggian kontu tidak dicantumkan, maka kita harus menghitung ketinggiannya
c.Mengenal tanda medan

KOMPAS
Kompas adalah alat penunjuk arah, jarum kompas akan selalu menunjuk arah Utara-Selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi).
Pada umumnya, dipakai dua jenis kompas, yaitu kompas bidik dan kompas orienteering. Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris. Kompas orienteering kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan peta.

TEKNIK PETA KOMPAS
1.Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya. Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada di lokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bukit, sungai ataupun tanda-tanda medan lainnya. Atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambaran kontur yang ada di peta.
Langkah-langkah orientasi peta :
i.Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok
ii.Letakkan peta pada bidang datar
iii.Samakan Utara Peta dengan Utara Kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi
iv.Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol di sekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut di dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan
v.Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan
2.Resection
Prinsip resection : menentukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Langkah-langkah resection :
a.Lakukan orientasi peta
b.Cari tanda medan yang sudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal dua buah
c.Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita
d.Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya (back azimuth)
e.Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta

TEMPAT MEMPEROLEH PETA TOPOGRAFI

KETERAMPILAN MEMBUAT TANDA JEJAK / PELACAKAN
Tujuan membuat tanda jejak/pelacakan adalah agar orang-orang dapat melakukan perjalanan sesuai dengan arah yang kita inginkan dengan cara mengikuti tanda-tanda yang kita inginkan.
Caranya :
a.Tetapkan tanda yang akan digunakan, contoh :
Tali raffia dengan warna dan simpul tertentu
Tumpukan batu dengan bentuk tertentu
Kumpulan kertas yang dipotong kecil-kecil
Lilin (Terutama dipakai diwaktu malam)
Petunjuk dengan menggunakan kertas, karton, dll
Tanda dengan cat atau mengupas kulit pohon SANGAT TIDAK DIANJURKAN.
Yang harus diperhatikan dalam memilih tanda :
Tanda harus mudah terlihat, contoh untuk dihutan, tidak baik membuat tanda dengan tanda yang berwarna hijau atau gelap karena warnanya akan tersamarkan oleh warna daun atau tanah. Buatlah tanda yang berwarna mencolok agar mudah dilihat
Sering kita menggunakan rute perjalanan yang telah digunakan orang lain yang menggunakan tanda tertentu. Jangan sampai kita menggunakan tanda yang sama dengan tanda yang telah digunakan pada rute itu karena akan mengganggu pelacakan orang kita.
Tanda diusahakan jangan sampai rusak sebelum dipakai (misalnya jika kita menggunakan kayu,jangan sampai kayu itu tersepak orang atau mudah tersapu angin sehingga merusak tanda arah yang kita buat tadi sebelum digunakan)
Minimalisasikan kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan tanda yang kita buat
b.Penempatan tanda :
Tanda ditempatkan disetiap ada percabangan jalan
Sebaiknya dari kedudukan suatu tanda dapat terlihat tanda berikutnya dan tanda sebelumnya (Suatu titik ditengah tanda, 2 tanda itu harus tampak). Hal ini akan sangat berguna jika rute yang digunakan bukan menggunakan jalan setapak.

KETERAMPILAN MEMBUAT PETA SURVAI
“Di alam liar, waktu lebih mudah dipakai untuk mengukur jarak daripada jumlah km. Anda tak perlu mengetahui berapa km yang telah Anda tempuh. Tapi bila kembali melalui daerah yang serupa dengan langkah yang kira-kira sama, Anda hanya perlu mengambil waktu yang sama untuk perjalanan kembali tanpa perlu mengetahui berapa jarak yang telah Anda tempuh.”
Di ROHANI, kita lebih menyukai melihat jarak waktu daripada jarak panjang karena akan memudahkan kita untuk mengalokasikan jadwal kegiatan perjalanan kita.
Cara membuat peta survai :
1.Tandai arah Utara (atau arah apapun) diatas satu sisi
2.Tetapkan skala [contoh 1 cm untuk 10 menit perjalanan datar]
Dari skala waktu ini cukup mudah bagi kita untuk merubahnya ke skala jarak panjang. Untuk memudahkan pengukuran panjang pada peta survai, ada baiknya kertas yang kita gunakan adalah kerta millimeter block.
3.Sering-seringlah dalam setiap kedudukan sebelum kita mencatat ke peta survai terlebih dahulu melihat posisi kita dalam pembacaan kompas. Dari pembacaan kompas, dapat kita ketahui bahwa apakah arah kita sudah berubah dari arah asal. Misalnya bisa jadi kita menyangka masih berjalan lurus padahal kita sudah berbelok beberapa derajat.
4.Tandailah tambahan jalan seperti jalan kendaraan, jalan setapak, sungai atau tanda alam lain yang mudah dikenal.
5.Tandailah letak-letak benda lain yang meyakinkan pemakai peta, bahwa dia berjalan pada jalan yang benar. Ada baiknya dalam posisi suatu tanda alam, tanda alam sebelim dan selanjutnya dapat terlihat.

CARA PENDOKUMENTASIAN PERJALANAN LAINNYA
Yaitu dengan cara fotografi atau cinematografi. Yaitu kita memfoto tanda-tanda alam sehingga orang dapat mengikuti rute kita dengan cukup melihat hasil fotografi tersebut.










Ilmu survival

KEBUTUHAN YANG HARUS DIPENUHI
Untuk menambah tenaga dan mempertahankan kondisi tubuh, serta usaha untuk terlepas dari kondisi survival, ada lima kebutuhan yang harus diusahakan, yaitu : (Kelima factor berikut merupakan kebutuhan yang sifatnya simultan, serta bobot dari masing-masing kebutuhan ini tergantung dari situasi dan kondisi pada saat kita dalam kondisi survival)
1.Perlindungan terhadap faktor yang mengancam
Perlindungan dapat berupa bangunan yang didirikan juga baju yang merupakan perlindungan terhadap sakit atau cedera. Kegiatan yang diusahakan :
a.Perlindungan terhadap cuaca dan factor-faktor medan (gunung, lembah, rawa, tebing)
b.Perlindungan terhadap gangguan binatang
c.Perlindungan terhadap makanan/minuman yang membahayakan atau beracun
d.Perlindungan yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri
e.Perlindungan terhadap penyakit/cedera ataupun semakin memburuknya penyakit/cedera tersebut
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin, karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian bagi para pendaki. Bila penurunan suhu tubuh sampai lebih dari 30C, maka dapat mengakibatkan kematian. Hal ini dapat terjadi tanpa disadari
Tanda-tanda terjadinya penurunan suhu tubuh pada seseorang : menggigil, kulit pucat dan dingin, terutama ujung-ujung jari, telinga dan hidung.
Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan :
a.Bivak
Tujuan membuat bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari factor-faktor alam dan lingkungan yang ekstrim, yaitu : panas, dingin, basah, angin, binatang buas, dsb.
Adapun syarat yang harus diperhatikan dalam membuat bivak adalah :
kondisi medan (punggungan, lembah, basah, kering, terbuka, tertutup)
fasilitas alam yang menunjang di sekitar kita (pohon, daun-daunan, gua, lubang) dan bahan yang kita bawa (ponco, jas hujan, plastik, dsb)
Yang harus diingat dalam membuat bivak adalah :
bivak jangan sampai bocor
pilih lokasi yang baik
jangan terlalu merusak alam disekitarnya
b.Pakaian
Untuk menahan agar panas badan kita jangan terlalu banyak keluar, sebaiknya kita melindungi tubuh dengan pakaian tahan air dan tahan dingin
2.Makanan
Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam adalah makanan, yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot dan mengganti sel-sel atau jaringan-jaringan yang rusak.
a.Makanan dari Hewan
Terutama yang dibutuhkan adalah kandungan lemak dan proteinnya. Golongan-golongan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan adalah :
binatang lunak
serangga
reptil
unggas
binatang bertulang belakang
Yang menjadi masalah adalah cara menangkapnya. Jangan sampai usaha untuk mendapatkannya menjadi terlalu melelahkan dan kemungkinan membuat kita putus asa.
b.Makanan dari Tumbuhan
Terutama memberikan karbohidrat dan juga seratnya memperlancar pencernaan. Harus diperhatikan, dalam keadaan survival kita harus memakan sedikit demi sedikit tumbuhan yang tidak umum. Maka sebaiknya tidak memakan hanya satu jenis tumbuhan saja
Hal-hal yang harus diingat antara lain :
Kita dapat mencontoh binatang untuk menentukan apakah tumbuhan tersebut dapat dimakan atau tidak, terutama bila binatang tersebut adalah binatang menyusui
Bila kita dapatkan jamur/cendawan maka sebaiknya tidak kita makan, karena memilih yang beracun atau tidak adalah sangat sukar. Selain itu, jamur tidak banyak menghasilkan kalori.

3.Api
Selain dapat menghangatkan tubuh, yang lebih penting adalah dapat meningkatkan semangat psikologis. Seseorang yang dalam kondisi survival pertama kali akan memilih membuat api sebelum mengerjakan hal-hal lain. Fungsi api lainnya adalah :
Penerangan
Memasak makanan/minuman
Membuat tanda-tanda atau kode
Api kecil lebih menghemat bahan bakar dan akan lebih mudah dikontrol. Tiga elemen yang harus diperhatikan dalam membuat api : pebakar, bahan bakar, aliran udara.
Jika tidak mempunyai bahan yang mudah terbakar, harus kita siapkan bahan bakar di sekitar kita, yaitu:
Potongan-potongan kecil kayu kering
Serbuk penyala
Panas yang menyebabkan timbulnya api dapat diperoleh dari korek api, lensa pembesar, batu penyala, dan lainnya
4.Air
Sangat diperlukan untuk setiap aspek kehidupan dan merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air dapat mengakibatkan dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Dehidrasi ini terjadi karena adanya proses penguapan dari tubuh. Keadaan dehidrasi yang berlebihan dapat juga menimbulkan kematian. Bila seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3 hari maka dia akan terancam kematian. Cara mengatasinya ialah kita harus minum cukup (sekitar 2 liter/hari). Bila kemudian persediaan air habis, maka kita harus mampu mencarinya.

Dalam survival, air ada yang dapat diminum langsung, syaratnya tidak berwarna dan tidak berbau. Contohnya adalah air mata air, sungai, danau, hujan. Jika tidak diperoleh sumber air, dapat dicari dari tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun. Jenis tumbuhan yang mengandung air adalah :
Tumbuhan yang beruas-ruas, misalnya rotan
Tumbuhan yang merambat, misalnya lumut
Tumbuhan khusus, misalnya kantung semar
Jejak binatang menyusui juga menunjukkan lokasi mata air karena pada pagi dan sore hari binatang-binatang pasti akan membutuhkan minum.
Hal yang perlu diperhatikan adalah jika air menjadi suatu masalah yang kritis, jangan memakan sesuatupun. Sebab air tidak hanya dipakai untuk melancarkan makanan melalui usus, tetapi juga melunakkan dan mencairkan makanan. Proses kimiawi antara makanan dan usus sendiri membutuhkan air.

5.Perlengkapan pendukung dan usaha berkomunikasi dengan pihak luar
Dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a.Pendukung kemampuan untuk tetap survive dalam kondisi survival (Alat Bantu Kemampuan Survival)
Senjata tajam merupakan alat bantu yang utama. Alat pembuat api juga sangat membantu kita untuk bertahan
b.Yang membantu untuk memberikan tanda kepada orang lain (Alat Bantu Memberikan Tanda)
Salah satu sarana kita untuk terlepas dari kondisi survival dan kembali ke rumah. Alat tersebut haruslah mampu menarik perhatian dan sukar ditiru oleh hewan/alam. Syaratnya adalah kontras.
Tanda-tanda yang dapat dipakai :
suara : peluit, teriakan, dll
cahaya dan api
kain atau bendera
asap


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Apakah kita akan menetap (survival statis) atau bergerak mencari jalan keluar (survival dinamis), masing-masing mempunyai keuntungan tersendiri. Jika kita ingin keluar, tentunya kita membutuhkan alat Bantu peta dan kompas, atau setidak-tidaknya pemahaman tentang daerah tersebut dan kemampuan kita bernavigasi dengan tanda-tanda alam. Keberhasilan dalam pengambilan keputusan dalam survival tergantung pada pengalaman dan latar belakang orang yang mengalami survival.

PETUNJUK-PETUNJUK PRAKTIS BERBIVAK (ALAM dan BUATAN)

TEKNIK MENDAPATKAN AIR (Dari penguapan, tumbuhan beruas)

TEKNIK JEBAKAN / PERANGKAP
Creativity
Mengapa kita membutuhkan kreatifitas ?
Yang terpenting adalah untuk memecahkan masalah (problem solving). Terkadang kita membutuhkan ide-ide lain dari yang sudah ada untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Maka kita membutuhkan alat : Kreatifitas !

Apakah kreatifitas itu ?
Sebagian dari kita dapat menjawab bahwa kreatifitas adalah :
Kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dari yang telah ada atau sama sekali baru baik berupa benda fisik atau nbenda abstrak (Ide, gagasan, pola pikir, dsb.)

Tidak ada pemaparan tunggal yang secara tepat menjelaskan apa yang kita lakukan saat sedang mencipta. Kita mempunyai banyak peralatan yang dapat digunakan untuk mencipta (sebagaimana kita mempunyai banyak peralatan untuk memasak). Dan mencipta - sebagaimana kita memasak – mengisyaratkan pengetahuan tentang bagaimana dan kapan saat yang terbaik dalam menggunakan alat-alat itu.

Kita akan menjajaki beberapa cara menyenangkan untuk “memasak” ide.
Mempersiapkan rasa lapar –membuat diri lapar akan ide-ide kreatif
Mengumpulkan bahan-bahan – cara mengumpulkan ide-ide
Memotong – cara menganalisis ide
Mencampur – cara mengkombinasikan ide
Memasak – teknik berkonsentrasi pada ide
Membumbui – cara membumbui ide
Mencicipi – cara mengevaluasi ide
Mencerna – cara menyerapi ide

Proses kreatif tidak dapat menjadi prosedur tetap. Tapi, dengan teknik-teknik yang diperkenalkan di sini, Anda dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan kreatifitas muncul. Masing-masing tema dalam bagian ini memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dari berpikir kreatif. Sekalipun Anda tidak perlu menerapkan semua aspek itu untuk masalah yang Anda hadapi, semakin banyak cara yang Anda miliki untuk memasak ide, semakin inovatif hasilnya ide Anda.


Rasa Lapar
Salah satu cara agar mental kita dapat menghasilkan ide inovatif adalah dengan membuat mental kita lapar akan ide-ide inovatif, yaitu dengan masuk pada kerangka pikiran kreatif.
Kerangka pikiran kreatif (Creatif mind-set) adalah keadaan fisik, mental dan emosional dimana ide baru dapat mulai bertumbuh, berakar dan beranting. Saat seperti ini, Anda merasakan berada di puncak kreatifitas. Ada yang menyebut saat-saat ini sebagai “otak saya sedang encer”, “saya sedang in the mood”, “saya sedang mendapat ilham”, apapun namanya.
Konteks-pikiran kreatif (creative mind-set) bagi tiap orang berbeda-beda. Namun, setiap orang pernah mengalami saat-saat ketika dia berada di puncak kreatifitasnya.
Dalam bagian kedua ini kita akan menjajaki beberapa cara untuk masuk ke dalam kerangka pikiran kreatif.
Cara-cara memasuki Creativity Mind-Set :
Berkonsentrasi
Perhatian terpecah adalah salah satu hambatan terbesar energi kreatif. Ketika perhatian kita dimasuki masa lalu atau masa depan, kita terhalang untuk memusatkan perhatian pada masa kini, pada saat tersebut.
Salah satu cara untuk mengumpulkan energi adalah dengan mengeluarkan isi pikiran :
Ambil selembar kertas dan secepat mungkin tulis masalah yang muncul di pikiran. Tulis semua hal yang menjadi perhatian Anda. Tidak peduli apakah itu persoalan penting atau remeh. Jika sudah, tetapkan bahwa Anda akan mengurus hal-hal itu pada waktu yang cocok. Kegiatan ini berguna untuk mengurangi kekuatan mereka dalam memecah perhatian Anda.
Merangsang Pikiran Kreatif melalui Konteks Pemikiran Pemecahan Teka-teki
Leonardo da Vinci menempatkan dirinya ke dalam konteks pikiran kreatif dan menikmati seleranya akan ide-ide hanya dengan cara membiarkan pikirannya berkelana. (dengan memandang dinding yang kotor dengan bercak-bercak … Anda mungkin melihat bayang-bayang dari berbagai pemandangan alam, peperangan, kostum, wajah dan bermacam-macam objek tanpa batas yang dapat Anda reduksi menjadi bentuk yang lengkap dan jelas)
Kita dapat masuk ke dalam konteks pikiran kreatif dengan membiarkan pikiran kita berkelana untuk melihat sesuatu yang tak pernah kita lihat sebelumnya.
Di wilayah kreatif, anak-anak adalah ahlinya. Mereka memandang awan dan melihat kuda nil, monyet dan beruang yang mengawang-awang. Mereka melemparkan kepalan-kepalan Lumpur dan berpikir tentang meteor yang menerjang permukaan planet. Imajinasi anak-anak bergerak dengan bebas, sebab mereka tidak dibatasi oleh peraturan berpikir orang dewasa. Mereka tidak tahu bahwa mereka hanya boleh memberi warna di dalam batas-batas garis.
Untuk banyak orang, cara yang baik untuk merangsang pikiran kreatif ialah dengan masuk ke dalam kerangka piker pemecahan teka-teki. (masalah - kesukaran, persoalan, teka-teki – detekfit Sherlock Holmes)
Banyak perusahaan memahami pentingnya membuat karyawan masuk lebih dulu ke konteks pikiran yang kreatif dan gembira sebelum acara pengumpulan ide. Ruang pertemuan curah-pikiran di pusat penelitian IBM di Bethesda, Maryland, penuh dengan koleksi teka-teki dari potongan logam (seperti Tangram). Para peserta pertemuan bermain dengan teka-teki itu sebelum mulai bekerja.
Merangsang Pikiran Kreatif dengan pertanyaan
The Night Watch adalah salah satu lukisan Rembrandt yang terkenal. Para kurator museum membuat percobaan sederhana. Mereka meminta pengunjung museum untuk mengajukan pertanyaan mengenai lukisan itu. Mereka lalu menjawab lebih dari 50 pertanyaan, yang diurut berdasarkan popularitasnya.
Berapa biaya perawatan lukisan itu? Pernahkan lukisan itu ditiru? Adakah kesalahan dalam lukisan itu? Mengapa Rembrandt melukis hal ini? Siapa orang-orang yang ada dalam lukisan? Tehnik apa yang pertama kali dikembangkan Rembrandt dalam hasil kerja ini?
Kurator museum lalu menempelkan pertanyaan dan jawabannya di sebuah ruangan tersendiri. Ruangan ini terletak sebelum ruang galeri lukisan, sehingga pengunjung akan melewati ruangan ini sebelum masuk ke galeri.
Hasilnya, lama rata-rata yang digunakan pengunjung untuk melihat lukisan itu naik dari enam menit menjadi lebih dari setengah jam. Mereka mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu mendorong mereka untuk memperhatikan lebih lama, lebih dekat dan mengingat lebih banyak. Pertanyaan-pertanyaan itu membantu mereka memunculkan ide yang lebih kaya mengenai lukisan itu serta memandang lukisan itu dengan cara baru.
Pertanyaan-pertanyaan membuat orang masuk ke dalam kerangka pikir “siap belajar” dengan merangsang rasa ingin tahu
Kegiatan sederhana menghadapi pertanyaan merupakan cara hebat dan luar biasa untuk membuka bakat kreatif Anda. Pikiran Anda secara alami cenderung ingin menjawab pertanyaan. Jika pertanyaan itu berarti dan relevan, pertanyaan itu akan semakin menarik dan memikat.
Dari sudut pandang kreatif, salah satu pertanyaan awal yang terbaik adalah pertanyaan pembuka.

Dengan cara apa saya dapat _______ ?
Saya membutuhkan ide untuk _______ ?

Isilah garis kosong dengan tantangan yang dihadapi. Anda mungkin bertanya, “Dengan cara apa saya dapat belajar dengan lebih efektif?”, “Dengan cara apa saya dapat memperoleh pengalaman sebanyak-banyaknya di SMP ini?”, dan selanjutnya. Pertanyaan pembuka tidak menanyakan satu pemecahan, tapi banyak pemecahan.
Mengajukan pertanyaan pembuka agak mirip dengan mencoba sebuah jaket. Anda mencoba satu per satu, merasakan “enaknya” dari segi ukuran, kualitas dan pas tidaknya. Hal pertama yang Anda coba belum tentu hal yang terbaik. Coba rumus baru, mengganti kata sampai Anda mendapatkan pertanyaan yang benar-benar tepat, yaitu pertanyaan yang memberi sasaran.
Semakin lama Anda menghabiskan waktu untuk memikirkan pertanyaan pembuka Anda, semakin besar kesempatan Anda untuk memberi sasaran yang jelas bagi pikiran Anda. Dan sebaliknya, semakin singkat Anda menghabiskan waktu untuk membuat pertanyaan pembuka, semakin berkurang kemungkinan mendapatkan apa yang benar-benar Anda cari.
Tantangan sangat dibutuhkan untuk ide kreatif Anda. Dengan menetapkan tantangan Anda seluas mungkin pada pertanyaan pembuka, Anda menempatkan diri pada tempat tertinggi.

Mengumpulkan Bahan – Mengumpulkan Ide
Untuk memasok dapur mental, Anda perlu mengumpulkan ide. Anda tidak dapat memasak makanan di dapur yang kosong. Perkembangan ide tidak terjadi di ruang hampa. Perkembangan ide terjadi di dunia pengalaman nyata, emosi murni dan fakta yang kokoh. Pikiran kreatif selalu membutuhkan pengalaman baru.
Cara terbaik untuk mendapatkan ide yang bagus adalah mendapatkan ide yang banyak.
Cara-cara mengumpulkan ide :
Cara Mengejar Kuantitas dengan Menentukan Kuota Ide
Kejarlah kuantitas dengan menentukan sendiri kuota yang harus dipenuhi. Jika Anda menentukan kuota sebanyak enam ide setiap hari selama seminggu, Anda melatih keluwesan mental. Seperti rutinitas “melentur-lenturkan” apapun, pada awal terasa sulit, tetai dalam waktu sekejap Anda akan mengembangkan momentum dan ide baru akan menggelinding masuk sebagaimana sebuah ide akan memicu ide berikutnya.
Menentukan kuota ide untuk diri sendiri akan mendorong Anda aktif mengumpulkan ide daripada sekedar menunggu ide itu muncul. Anda mungkin terpaksa mengumpulkan ide absurd dan aneh untuk memenuhi kuota Anda, tetapi siapa tahu Anda akan mendapatkan ide bagus yang akan muncul dalam pikiran berikutnya.
Sebagai latihan, cobalah ini :
Temukan lima cara untuk mengurangi kebiasaan mencontek
Kumpulkan lima cara untuk membuat fisik Anda lebih segar
Pastikan lima tindakan yang dapat Anda lakukan untuk membuat waktu perjalanan ke sekolah Anda lebih produktif

Cara Brain Storming Visual
Salah satu cara hebat untuk menggali permata ide Anda ialah dengan melakukan curah pikiran secara visual (visual brainstorming). Di bagian tengah selembar kertas kosong, tulislah sebuah kata yang ada di pusat ide Anda. Anggaplah kata ini kata utama. Lalu, tulislah di luar kata tersebut semua hal yang mungkin relevan dengan topik itu, yaitu fakta, kesan atau citra-citra. Tulislah semuanya di dalam lingkaran-lingkaran kecil yang saling berkait dengan lingkaran kata utama. Ciptakan struktur gambar yang mengilustrasikan ide Anda secara grafis.
Curah-pikiran secara visual (visual brainstorming) memberi Anda kesempatan untuk membiarkan ide bergerak liar: Anda dapat membuat cabang-cabang ke arah manapun, mengikuti asosiasi atau pertalian hubungan apapun, mengait-ngaitkannya langsung berdasarkan intuisi Anda. Anda tidak perlu mengikuti alur atau rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Begitu pikiran-pikiran masuk ke dalam kesadaran Anda, tulislah segera. Santaikan semua keinginan untuk mensensor atau menahan ide.
Secara sistematis, visual brainstorming adalah sebagai berikut :
Langkah pertama
Di bagian tengah selembar kertas, tuliskan kata atau kalimat yang mengungkapkan ide yang ingin Anda pikirkan. Gunakan beberapa menit untuk merenungkan subjek itu.
Langkah kedua
Buatlah skema ide dimulai dengan kata tersebut. Tuliskan asosiasi-aosiasi secepat asosiasi itu muncul di benak Anda. Pakailah skema Anda untuk menyusun ide dan pikiran Anda. Teruskan menulis sampai Anda kehabisan ide.
Langkah ketiga
Biarkan pikiran Anda terfokus pada satu pokok pikiran yang besar. Jika Anda menskemakan ide, misalnya, mengenai komunikasi di kantor, maka pikirkanlah ciri-ciri suatu komunikasi, apa artinya dan untuk apa komunikasi ada. Lalu pusatkan pikiran pada perinciannya, detail-detailnya. Detail apakah yang spesifik, kongkret, dapat diukur, yang berkaitan dengan ide Anda ?
Langkah keempat
Jika Anda merasa pokok pikiran itu sudah tergali semua, pilihlah tiga ide kunci dari skema Anda. Rumuskan masing-masing menjadi suatu pernyataan masalah, suatu pemahaman, atau suatu pendekatan. Simpanlah untuk dimanfaatkan di masa datang.

Curah pikiran adalah keterampilan yang berkembang melalui latihan. Tuliskan hubungan dan kaitan sebanyak mungkin yang bisa didapat dari suatu kata itu. Lakukanlah dengan cepat. Terbukalah terhadap saran apapun yang masuk ke dalam pikiran. Tulis terus.
Cara Brainstorming Kelompok
Pertemuan curah pikiran umumnya diadakan oleh fasilitator, seseorang yang tidak menambah jumlah ide yang dikumpulkan, tetapi mengelola aliran ide. Fasilitator memimpin kelompok untuk mencurahkan ide sebanyak mungkin dan mengembangkan dinamika kelompok yang sehat.
Sebuah pabrik piring makan mendapat masalah. Piring mere-ka dikemas dalam kardus bersama dengan Koran bekas se-bagai pelindung. Kerja para karyawan pembungkus semakin lama semakin lambat karena mereka asyik membaca dan melihat gambat di Koran itu. Efisiensi kerja mereka turun sekitar 30 persen. Manajer mencoba memberi bonus agar perhatian mereka terpusat pada tugasnya, tapi setelah beberapa jam atau hari, setiap orang mengambil koran dan membacanya lagi.
Dalam acara brainstorming, manajer mengusulkan beberapa pemecahan: mengganti koran dengan koran berbahasa asing – tapi di mana mereka mendapatkan koran ini dalam jumlah besar? Atau, gunakan bahan lain – tapi koran itu gratis dan mereka tidak punya anggaran khusus untuk itu. Hadiah bonus untuk jumlah piring yang dibungkus – sudah gagal. Lalu salah seorang manajer mengatakan, “Bagaimana jika kita menutup mata karyawan pembungkus?” Meskipun usul ini terdengar konyol, tapi akhirnya melahirkan ide untuk mengontrak orang buta. Para pembungkus tuna netra lebih mudah mengerjakan tugasnya tanpa terpecah perhatiannya. Perusahaan juga menyumbangkan pelayanan masyarakat yang berharga dengan membuka lapangan pekerjaan untuk mereka yang tuna netra.
Berikut ini beberapa petunjuk untuk berhasil dalam acara curah-pikiran :
Kumpulkan ide sebanyak mungkin
Sebuah kelompok menghasilkan lebih dari 150 ide. Ide itu seperti bibit. Tidak semuanya akan hidup dan bertumbuh. Jadi Anda perlu menanamnya sebanyak mungkin.
Kumpulkan ide-ide yang berbeda
Sebuah kelompok menciptakan iklan televisi yang dirancang agar orang tidak menonton televisi. Mereka membagi-bagikan brosur. Mereka menganjurkan pertemuan yang memungkinkan orang bersosialisasi dan mendiskusikan akibat buruk televisi. Semakin gencar membicarakan berbagai kemungkinan, semakin tinggi kesempatan untuk merebut pengaruh baru. Seringkali hambatan ke arah pemecahan kreatif adalah pikiran sempit yang terpusat dalam satu kerangka pikir. Mereka yang menggabungkan beberapa kerangka pikir dan membuat hubungan antara kerangka-kerangka pikir itu akan lebih mampu membuat terobosan kreatif.
Tetap santai
Ide lebih banyak dihasilkan orang pada saat mereka gembira. Mere-ka merasa bebas untuk mengatakan sesuatu atau memutar-mutar ide orang lain. Salah satu peserta mengusulkan untuk memasang kunci di televisi, menyebabkan peserta lain berpikir untuk memasang pengatur waktu (timer) pada saklar TV, menyebabkan peserta ketiga berpikir untuk menetapkan biaya tontonan, menye-babkan peserta keempat mengusulkan untuk memberi pajak sesuai lama menonton televisi. Gaya kerja yang fleksibel sangat memperbe-sar kesempatan sebanyak-banyaknya menghasilkan ide-ide kreatif. Sikap santai memberi kesempatan pada ide setengah matang untuk mengarungi batas kesadaran Anda.
Jangan menilai
Kita biasanya menganggap penilaian sebagai kritik negatif. Dan kita semua pernah mengalami bahwa ide kita dihancurkan sebelum sempat dikembangkan. Kritik negatif menghalangi arus ide yang be-bas. Saat mengumpulkan ide dan opini baru, ingatlah bahwa peni-laian menghentikan aliran dan irama. Sadarilah bahwa ide baru itu seperti gelembung rapuh. Gelembung itu bisa meletus ditusuk senyuman sinis dan ejekan, atau diletuskan oleh komentas sarkastis atau wajah pesimis.
Tulis semuanya
Pilihlah satu orang penulis untuk kelompok Anda. Tulis sehingga setiap peserta dapat melihat setiap ide. Dengan cara ini, peserta dengan mudah dapat menambahkan dan mengubah ide-ide yang sudah tertulis di sana.
Jadilah orang nakal
Pergilah mencari ide-ide aneh. Seringkali ide terbaik muncul dari ide paling aneh. Ide seorang peserta untuk meledakkan televisi dapat mengarah ke ide tombol pemicu bom, yang kemudian mengarah ke ide sebuah alat yang harus digenggam terus oleh penonton televisi. Jika alat itu dilepaskan oleh penonton, televisinya akan mati (seolah-olah bomnya diledakkan). Tujuan dari pertemuan kelompok adalah mengumpulkan ide sebanyak mungkin. Anda akan mempunyai banyak waktu untuk menyortir dan menilainya kemudian
Menilai
Jika tiba saatnya untuk memilih ide khusus atau mempersempit fokus perhatian kelompok hanya pada ide-ide terbaik, mintalah para peserta dengan menggunakan spidol memilih tiga ide terbaik (menurut mereka masing-masing) yang tertera di lembaran-lembaran kertas itu. Dengan sangat cepat Anda akan mendapatkan ide-ide yang paling popular.

Brainstorming kelompok menjadikan Anda “bermain-main”, keadaan santai yang bebas di mana ide mengalir tanpa hambatan. Anda tidak berharap untuk menggunakan setiap ide yang ditemukan atau dihasilkan. Tetapi Anda benar-benar mempertimbangkan isi setiap ide. Dari seratus ide, sembilan puluh sembilan diantaranya mungkin bukan ide yang bagus, tetapi ide yang ke 100 mungkin akan mengubah dunia.

Rangsanglah sikap tertarik untuk mencari ide
“Biasakanlah diri Anda untuk selalu mencari ide-ide yang baru dan menarik, yang telah sukses digunakan orang lain. Ide Anda harus asli hanya dalam hal pengadaptasian ide itu ke permasalahannya yang sedang Anda hadapi.
“Setiap orang yang benar-benar kreatif di bidang periklanan selalu mempunyai dua ciri yang patut dicatat. Pertama, dia mudah tertarik pada semua hal, misalnya saja, mulai dari tata-cara penguburan Mesir sampai ke seni modern. Setiap aspek kehidupan mempesona dirinya. Kedua, dia adalah pengamat luas. Bagi orang iklan :tidak ada informasi, tidak ada kreasi”

Simpan ide Anda !
Sesudah Anda membeli bahan-bahan makanan sebagai persediaan memasak, Anda menyimpannya dengan teratur. Tindakan ini untuk menjaga agar bahan-bahan itu tetap segar dan untuk mengetahui di mana tempatnya ketika dibutuhkan.
Pembuat ide yang terampil menyimpan ide-idenya secara sistematis di dalam berjilid-jilid buku harian.
Buku harian ide adalah satu-satunya obat untuk ingatan yang mudah salah. TULISLAH ATAU ANDA MELUPAKANNYA !
Orang sebaiknya membawa pensil di saku dan menuliskan pikirannya pada saat-saat pikiran itu melintas. Pikiran yang datang tanpa dicari biasanya justru pikiran yang paling bernilai, dan seharusnya disimpan dengan aman, sebab jarang datang kembali.
Dengan menambah simpanan ide Anda tiap-tiap hari, pikiran Anda akan tetap berkomitmen pada eksplorasi.
Anda tidak akan menyadari berapa banyak ide bagus yang Anda miliki sampai Anda mencatatnya.
Leonardo da Vinci mempunyai buku catatan yang mengagumkan untuk menyimpan sketsa-sketsa, penemuan-penemuan hasil pengamatan atas alam, dan ide-ide filsafatnya. Hasratnya dalam menjaga buku-buku itu begitu kuatnya sehingga dia menguasai seni “menulis mundur” misalnya: kata “menulis mundur” ditulisnya “kilabret silunem”. Hal ini dilakukannya untuk melindungi ide-ide inovatifnya dari musuh.
Memotong Bahan – Menganalisis Ide
Untuk menciptakan ide baru, identifikasi unsur-unsurnya dan pusatkan perhatian pada masing-masing unsur satu per satu. Hal ini membantu untuk menjernihkan informasi. Secara individual, tiap-tiap perubahan pada masing-masing bagian itu mungkin bukan perubahan yang penting, namun secara bersama-sama, keseluruhan perubahan menghasilkan evolusi yang mengagumkan.
Identifikasi Unsur
Kita biasanya memikirkan suatu masalah sebagai satu kesatuan yang solid. Untuk menciptakan ide baru, identifikasi unsur-unsurnya dan pusatkan perhatian pada masing-masing unsur itu satu per satu.
Perhatikan beberapa unsur kamera :
Mekanisme pemutar film
Jarak ketajaman lensa
Pegangan kamera
Pengukur cahaya
Bukaan lensa
Kecepatan bukaan
Lampu kilat
Film
Untuk menciptakan mobil yang lebih baik, pusatkan perhatian pada masing-masing unsur dan coba kembangkan masing-masing bagian itu. Ajukan pertanyaan pada diri sendiri, “Dengan cara apa kamera ini dapat dikembangkan?” dan “Apakah kamera ini memang benar-benar harus begini?”
Lebih dari 20 tahun terakhir, pabrik kamera Jepang berlomba-loma menyempurnakan kamera. Mereka telah mengembangkan kemajuan-kemajuan berikut :
Motor Drive, sebuah mesin tambahan yang dipasang dibawah kamera. Fungsinya untuk menggulung film secara otomatik selama tombol pelepas (shutter) kita tekan.
Lensa berfokus otomatis, yang secara elektronik mampu menghitung jarak objek dengan mengirim sinyal inframerah atau memakai analisis ketajaman sehingga diperoleh titik focus terbaik
Lensa zoom, yang memungkinkan fotografer mengambil gambar jarak dekat atau gambar jarak jauh tanpa mengganti lensa
Desain tubuh kamera yang baru, desain yang baru ini mirip dengan desain kamera film-gerak (movie film) yang cukup dipegang satu tangan saja.
Desain pengukur cahaya yang baru menggunakan mikroprosesor untuk menghitung pencahayaan secara otomatis.
Lensa plastik, yang lebih ringan dan murah pembuatannya
Bukaan lensa yang bergerak vertical di atas permukaan film. Membuka ke atas dan menutup kembali ke bawah. Gerak ini lebih cepat daripada system sebelumnya yang bergerak horizontal, dari kiri ke kanan.
Lampu kilat yang menyatu dengan kamera secara otomatis menyala jika cahaya pemotretan kurang.
Banyak jenis film yang memungkinkan fotografer memilih hitam-putih, warna atau slide. Teknologi baru bahkan menyingkirkan film sama sekali, yaitu kamera digital. Kamera digital memproduksi gambar digital yang dapat diproses dengan komputer.
Jika Anda mengembangkan kamera dengan memandangnya sebagai kesatuan tunggal, Anda mungkin tidak melihat atau mengabaikan beberapa kemajuan untuk mengembangkannya. Kemajuan seperti apa yang dapat Anda capai bila Anda mengembangkan semua hal tapi mengabaikan lensa, baterai atau beratnya ?
Pikirkan bagaimana Anda membagi masalah besar ini menjadi bagian-bagian yang lebih kecil :
Mengembangkan pelaksanaan mentoring
Mengajari adik agar senang shalat berjamaah di masjid
Memutuskan cara terbaik untuk dapat rutin melaksanakan qiyamullail
Melihat dari Sisi Berlawanan
Seringkali kita menghasilkan ide baru dengan melihat dari sisi yang berlawanan. Kita juga mengetahui apa yang kita inginkan sesudah kita menetapkan apa yang tidak kita inginkan.
Misalnya Anda membuat peta ide untuk mengurangi budaya pergaulan bebas, Anda dapat membuat ide tentang hal yang berlawanan misalnya cara menyebarluaskan budaya pergaulan bebas agar semua orang melakukan pergaulan bebas.
Membuat Fungsi Baru
Perusahaan milik Ralph Stayer memproduksi sosis. Ketika perusahaannya mundur, Stayer memperhatikan produknya dengan cermat. Dia memperhatikan perusahaannya mengklasifika-sikan sosis berdasarkan cara membuatnya. Saat mendapat inspirasi, Stayer menyarankan agar mengklasifikasi ulang sosisnya berdasarkan cara orang memakannya. Dia mengajukan pertanyaan berikut, “Dengan apakah orang memakan sosis ketika makan pagi?” Banyak orang suka memberi sirup mapel ke atas sosis ketika sarapan pagi. Perusahaan mulai mem-produksi dan memasarkan sosis yang sudah diberi sirup maple untuk jenis sosis makan pagi.
Stayer juga menemukan bahwa sebagian orang suka makan sosis dengan anggur merah Itali, maka dia membuat sosis dengan rasa anggur merah Itali. Ide Stayer membangkitkan kembali perusahaan sosisnya. Tidak lama kemudian, dia berhasil menguasai pangsa pasar terbesar, meskipun harga produknya paling mahal
Seringkali, hambatan terhadap pemeca-han kreatif adalah cara pandang yang sempit di dalam kerangka pikir tunggal. Orang yang dapat mengkombinasikan beberapa kerangka pikir dan menemukan hubungannya akan lebih mudah menghasilkan terobosan berpikir. Cara kita me-mahami dan mengelompokkan ide sangat mempengaruhi cara kita dalam memecah-kan suatu masalah. Pemikir lateral berusaha memahami beberapa pola sebelum mengatasi suatu masalah.
Melihat Sudut Pandang Orang Lain
Membalik pikiran ke sudut pandang baru, atau melihat sesuatu dengan cara yang tidak dilihat orang lain, adalah inti imajinasi kreatif. Penemuan segar ini sering menyederhanakan permasalahan rumit.
Bagaimana kita mengubah sudut pandang? Salah satu cara yang baik ialah dengan membayangkan bagaimana orang lain menanggapi suatu subjek.
Pilihan sudut pandang Anda tidak ada batasnya.
Contoh :
Anda ingin membuat kegiatan Outbond Training
Pertama, Daftarkan tiga orang yang terlibat dalam masalah tersebut (mis. : panitia, peserta dan sekolah [izin])
Kedua, Paparkan masalah dari sudut pandang mereka masing-masing
Mis :
Panitia : mendukung/tidak mendukung, sedang sibuk/tidak, dll
Peserta : tertarik/tidak, ada bentuk kegiatan lainkah yang lebih mereka sukai?, dll
Sekolah : tanggapannya positif/tidak
Ketiga, tuliskan cara pemecahan masalah menurut mereka masing-masing
Mencampur Bahan – Mengkombinasikan Ide
Sesuatu yang baru hanyalah modifikasi dari sesuatu yang sebelumnya ada. Mencampur adalah apa yang kita kerjakan saat menghubungkan dua hal (atau lebih) untuk menghasilkan kombinasi baru.
Tindakan mencampur telah menghasilkan hasil ciptaan yang revolusioner :
Mesin cetak Gutenberg (campuran mesin peras anggur dengan mesin pelubang uang logam)
Band-Aids (kasa tipis dan plester pembedahan)
Menemukan hubungan antara dua hal yang tampaknya tidak berkaitan adalah inti pencampuran ide. Pikiran kita selalu menghubungkan jenis informasi yang berbeda-beda.
Menghubungkan objek
Cara lain untuk mendapatkan saripati kreatif Anda adalah dengan memilih objek akrab seperti pensil. Bayangkan bagaimana pensil kayu yang umum dapat menuntun ke ide baru peningkatan karier.



























Bayangkan bagaimana Anda menghubungkan ide berikut :
Buku dan peningkatan kualitas markas
Mesin ketik dan ide menyempurnakan proses ta’lim kelas
Jam dan ide untuk mengajak setiap muslim untuk sholat tepat waktu
Membuat variasi
Penemu dan innovator seringkali membuat sesuatu berdasarkan apa yang telah dikerjakan orang lain.
Misalnya pengembangan teleskop :
Tahun 1609, Hans Lippershey, pembuat kacamata Denmark memegang satu lensa di depan satu lensa yang lain dan menemukan bahwa keduanya memperbesar (dan membalik) citra
Tahun 1659, Johannes Hevelius memperpanjang teleskop sampai 50 meter untuk mendapatkan citra yang lebih besar dan mencegah abrasi kromatis (terpecahnya cahaya dalam warna pelangi)
Beberapa tahun kemudian, Robert Hooke memperpendek tabung teleskop dengan menggunakan cermin datar untuk memantulkan cahaya ke depan dan ke belakang beberapa kali
Tahun 1668, Isaac Newrton membangun teleskop yang menggunakan pengumpulan cahaya dari cermin cekung dan bukan lensa.
Seorang pemahat Prancis, Monsieur Cassegrain mengembangkan rancangan Newton dengan dua cermin cekung.
Jika suatu waktu imajinasi Anda benar-benar kosong, ambil sesuatu yang sudah ada dan ubahlah.
Tahun 1901, penemu Hubert Cecil Booth mengunjungi pameran inovasi di panggung musik London. Seorang penemu Amerika (namanya tidak tercatat dalam sejarah) memperlihatkan mesin ajaib yang menghilangkan debu dari karpet. Mesin itu meniupkan angin – dan membuat semua orang di enam baris pertama terbatuk. Setelah demonstrasi, Booth menemui orang tersebut dan menganjurkan seharusnya mesin itu menghisap, bukan meniup. Orang itu menjawab, “Menghisap? Menghisap tidak mungkin!” dan bergegas keluar ruangan. Booth kemudian dicatat sebagai penemu vacuum cleaner (mesin penyedot debu).
Memasak Bahan – Berkonsentrasi pada Ide
Memasak bahan berarti kita melalui masa-masa “kacau” dan pusing kepala setelah kita memasukkan kedalam kepala berbagai informasi dan memikirkan berbagai alternatif.
Mungkin cerita yang paling banyak dikutip mengenai penemuan berdasarkan ilham adalah cerita mengenai Archimedes yang diminta Raja Hieron II untuk membuktikan apakah mahkota kerajaan terbuat dari emas murni ataukah dari campuran emas dan logam yang lebih murah. Archimedes memikirkan masalah itu selama beberapa minggu. Suatu hari, ketika ia mandi di tempat mandi umum, dia memasukkan tubuhnya ke dalam bak mandi, dan air segera meluap keluar bak – dan pemecahan masalahnya muncul dalam sekejap. Archimedes dapat mengukur volume mahkota dengan memasukkannya ke dalam air. Dia lalu membandingkan volume mahkota itu dengan emas murni yang bervolume sama.
Archimedes begitu bersemangat dengan penemuannya, dia berlari telanjang melewati jalan-jalan sambil berteriak “Eureka! Saya sudah menemukan jawabannya!” Akhirnya, dia dapat membuktikan bahwa mahkota itu dibuat bukan dari emas murni
Dalam beberapa hal ilham tidaklah spontan atau kebetulan. Kita dapat dengan sengaja untuk mendapatkan pemahaman.
Faktanya, lompatan-lompatan imajinasi datang kepada mereka yang mempersiapkan pikirannya dan yang membuat upaya untuk mencari.
“Inspirasi tiba-tiba ini … tidak pernah terjadi kecuali setelah beberapa hari berusaha menemukan dan tampaknya sia-sia dan tak ada sesuatu yang baik akan terjadi. Namun upaya itu sebenarnya sudah menghidupkan mesin ketidaksadaran kita, dan tanpa usaha-usaha itu mesin ini tidak akan pernah bergerak dan menghasilkan sesuatu.”
Mencari-cari, menganalisis dan menghubung-hubungkan adalah tindakan yang mempersiapkan pikiran bagi datangnya pemahaman. Jika Anda mengurangi upaya-upaya itu, Anda juga mengurangi kemungkinan mendapatkan hasil-hasil kreatif.
Membumbui – Membumbui Ide
“Kita bisa menghidupkan semangat penemuan dengan memberi kepada diri sendiri kebebasan untuk memikirkan hal yang tidak konvensional dan mencari kemungkinan dari yang tidak mungkin.”
Sebuah pabrik piring makan mendapat masalah. Piring mereka dikemas dalam kardus bersama dengan Koran bekas sebagai pelindung. Kerja para karyawan pembungkus semakin lama semakin lambat karena mereka asyik membaca dan melihat gambat di Koran itu. Efisiensi kerja mereka turun sekitar 30 persen. Manajer mencoba memberi bonus agar perhatian mereka terpusat pada tugasnya, tapi setelah beberapa jam atau hari, setiap orang mengambil koran dan membacanya lagi.
Dalam acara brainstorming, manajer mengusulkan beberapa pemecahan: mengganti koran dengan koran berbahasa asing – tapi di mana mereka mendapatkan koran ini dalam jumlah besar? Atau, gunakan bahan lain – tapi koran itu gratis dan mereka tidak punya anggaran khusus untuk itu. Hadiah bonus untuk jumlah piring yang dibungkus – sudah gagal. Lalu salah seorang manajer mengatakan, “Bagaimana jika kita menutup mata karyawan pembungkus?” Meskipun usul ini terdengar konyol, tapi akhirnya melahirkan ide untuk mengontrak orang buta. Para pembungkus tuna netra lebih mudah mengerjakan tugasnya tanpa terpecah perhatiannya. Perusahaan juga menyumbangkan pelayanan masyarakat yang berharga dengan membuka lapangan pekerjaan untuk mereka yang tuna netra.
Cobalah membuat variasi (membumbui) ide yang telah dimasak. Mungkin Anda dapat membuat ide itu menjadi lebih lezat.
Mencicipi – Mengevaluasi Ide
Evaluasi berarti memberi kritik dan perhatian cermat serta memutuskan apakah sesuatu berjalan sebagaimana yang Anda inginkan.
Jika sesuatu itu bagus, letakkan di atas pada daftar ide aktif.
Jika tidak terlalu baik, letakkan pada prioritas lebih rendah.
Dimanapun ide ditempatkan, penilaian harus tetap memungkinkan penemuan kemungkinan baru, penyesuaian dan penggabungan dan penggabungan ulang pilihan-pilihan.
Dua pendekatan dasar dalam membuat penilaian.
Pendekatan pertama adalah pendekatan logis, pendekatan dengan otak kiri, di mana kita membandingkan hasil dengan tujuan. Jika ada banyak pilihan memenuhi tujuan kita, kita berada di jalur yang benar. Jika tidak, kita harus mencari kemungkinan baru. Dalam proses ini, kita membutuhkan kritik, membuat rencana untuk perbaikan masa depan, dan menilai di mana tingkat kerja kita.
Pendekatan kedua adalah pendekatan intuitif, pendekatan dengan otak kanan, di mana kita percaya pada perasaan kuat dan yakin pada indera keenam. Kita akan menjalankan sebuah ide (atau tidak menjalankannya) sebab ide itu rasanya benar (atau rasanya selah.)
Kita harus menggunakan keduanya.
Dengan intuisi kita menemukan dan dengan logika kita membuktikan.
Menikmati kegagalan
Hal terpenting yang dapat dilakukan ialah memberi hak kepada pikiran kreatif untuk melakukan kesalahan. Hanya melalui kegagalan dan percobaan kita dapat belajar dan berkembang.
Bagi individu kreatif, kegagalan hanyalah fakta hidup mendasar. Hal yang membedakan ialah tanggapan orang terhadap fakta itu.
John Salk, yang menemukan vaksin polio yakin, bahwa dia berada dalam jalur yang salah lebih dari 98 persen waktunya.
Thomas Alfa Edison mencoba dua ribu cara yang gagal untuk membuat lampu pijar.
Namun tak satupun dari mereka yang menyerah. Individu kreatif yang tangguh dapat menghadapi kegagalan tanpa kehilangan ketekunannya.
Mereka mencatat kegagalan mereka, mempelajarinya dan membuat penyesuaian sampai mereka mendapatkan produk yang diinginkan.

Maraji’
Tom Wujec, Akal Berbintang Lima : Permainan dan teka-teki untuk merangsang kreatifitas dan imajinasi Anda
1.Effective Planning
a.Dasar-dasar penyelesaian masalah
b.Pengambilan keputusan
c.Keputusan versus pelaksanaan
d.Asas-asas perencanaan
e.Dasar-dasar evaluasi

Effective Planning

KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PLANNING YANG EFEKTIF SANGAT PENTING UNTUK MENGHASILKAN JARINGAN SISTEM MANAJEMEN YANG SUKSES DAN PRODUKTIF

Para eksekutif memberikan 20 hingga 70 % waktunya untuk melakukan planning

Ketidaksuksesan planning adalah suatu “kecelakaan”

Melakukan planning yang efektif tidaklah sulit !!

TERDAPAT DELAPAN LANGKAH KUNCI YANG PERLU DIJADIKAN PEDOMAN DALAM MELAKUKAN PLANNING

Penetapan Masalah

Menetapkan Tujuan

1.Menentukan kondisi objektif saat ini dan kondisi ideal yang hendak dicapai

2.Melakukan SWOT

3.Langkah Eliminasi terhadap hasil SWOT

4.Optimasi/pemilihan Alternatif

Evaluasi

Scheduling


Penetapan Penetapan Analisa SWOT Elimi- Opti- Evalu- Sche-
Masalah Tujuan Kondisi nasi masi asi duling


PENETAPAN MASALAH

Langkah terbaik untuk menghindari planning yang tidak efektif adalah dengan memulai planning dari mendefinisikan masalah dan sasaran planning
A clear statement of purpose and objectives identifies your goals and allows you to measure the planning success
Record your purpose and objective and keep them in mind

Pilih masalah yang dirasa perlu untuk dipecahkan
Misalnya karena : waktu yang terbatas, masalah tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau organisasi, tim anda lebih berkompeten (orang lain belum mampu untuk memecahkan masalah tersebut) dan sebagainya.

Sebaiknya jangan memilih masalah yang peluangnya kecil untuk kita pecahkan

Masalah harus “tergambar” dengan jelas sehingga dapat segera tergambar langkah-langkah yang harus diambil
Sebaiknya menggunakan kalimat Tanya, dengan kata awal BAGAIMANA. Contoh : Bagaimana meningkatkan aktivitas kerja pengurus DKM ?




MENETAPKAN TUJUAN




Syarat penetapan tujuan yang baik : SMART - CO
Spesific : Harus presifik, agar Anda mengetahui apa yang Anda kerjakan
Measureable : Harus dapat diukur, agar Anda mengetahui bilamana telah mencapainya
Attainable :
Dapat dicapai dengan kemampuan yang ada
Reliable
Harus realistis, kalau terlalu sukar akan menyebabkan timbulnya kekecewaan dan keputusasaan pada diri Anda.
Time Limit
Harus mempunyai batas waktu, jika tidak dapat menimbulkan kecenderungan untuk tidak menyelesaikannya
Challenge
Harus menantang, kalau terlalu mudah Anda akan kurang bergairah untuk mencapainya dan hasilnya tidak menarik
Output Oriented
Harus menghasilkan sesuatu

MENENTUKAN KONDISI OBJEKTIF SAAT INI
DAN KONDISI IDEAL YANG HENDAK DICAPAI

Tentukan kondisi sekarang dan kondisi yang ingin dicapai dikaitkan dengan masalah dan tujuan yang hendak dicapai

Kondisi ideal bukan berarti “sesuatu yang tidak bisa kita capai”. Kalau itu namanya “utopia”. Kondisi ideal adalah sesuatu yang realistis dan dapat terwujud apabila syarat-syaratnya terpenuhi


SWOT
S = Strength, yaitu kekuatan dan kemampuan kita dalam hal :
Sumber daya manusia
Modal
Daya tahan, daya adaptasi dengan situasi dan lingkungan operasi
Kita lihat kemampuan kita, contoh : sumber daya anggota yang cakap, uang yang cukup, waktu yang luang, dll
W = Weakness, yaitu kelemahan atau kekutangan, yang meliputi :
Hal-hal yang dalam pelaksanaan program dapat menghambat gerak kita dalam mencapai tujuan
Hal-hal yang tidak dipunyai oleh organisasi, padajhal hal itu penting
Contoh : kurangnya informasi, landasan organisasi yang lemah, anggota yang kurang minat, modal tak cukup, dll.
O = Opportunity, yaitu kesempatan atau peluang yang meliputi hal-hal yang mempercepat proses pencapaian tujuan yang datangnya dari luar.
Contoh : relasi yang banyak, kesempatan, dll
T = Treatment, yaitu ancaman, hal yang bakal mengganggu jalannya pencapaian tujuan (ancaman, gangguan, hambatan yang datangnya dari luar)
Contoh : peraturan dan birokrasi, persaingan yang tidak sehat, dll

Garis bawahi hal-hal penting yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai !



LANGKAH ELIMINASI

Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang mendukung, tuliskan langkah-langkah untuk meningkatkan dukungan tersebut

Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang menghambat, tuliskan langkah-langkah untuk mengurangi kekuatan penghambat tersebut




OPTIMASI / PEMILIHAN ALTERNATIF

Tentukan langkah yang terbaik untuk memecahkan masalah dikaitkan dengan sumber daya dan dana yang ada



EVALUASI

Lakukan kaji ulang untuk menilai apakah langkah/tindakan yang akan diambil cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud

Urutkan langkah/tindakan tersebut, langkah/tindakan yang tidak perlu dapat dihapuskan



SCHEDULING

Detail langkah diturunkan dalam scheduling/penjadwalan, mencakup waktu, sasaran antara, penanggung jawab.
Fungsi, Struktur dan Pembagian Wewenang

FUNGSI ORGANISASI

Pengorganisasian :
Mengusahakan hubungan secara efektif antar orang-prang yang melahirkan kerjasama yang efisien sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan
Dengan kata lain, suatu tugas yang dikerjakan secara terorganisir seharusnya terselesaikan dengan lebih baik dan lebih cepat daripada tugas yang sama yang dikerjakan dengan tidak terorganisir.
Maka jika kita “berorganisasi” tetapi hasil kerja kita tidak lebih baik dan lebih cepat dibandingkan pekerjaan orang lain; maka dapat dikatakan kita belum bisa berorganisasi.

Fungsi-fungsi pokok management berorganisasi :
Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing)
Melaksanakan (Actuating)
Pengawasan (Controling)
Untuk : mencapai tujuan
STRUKTUR ORGANISASI

Dalam kerja berorganisasi, kita biasa mengenal adanya struktur organisasi. Struktur organisasi ini menggambarkan hirarki tanggungjawab dan pembagian tugas dalam organisasi tersebut.
Kemahiran dan potensi setiap orang berbeda. Setiap orang memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri. Dengan adanya positioning yang tepat, keunggulan seseorang dapat menutupi kekurangan orang lain dan demikian sebaliknya sehingga dapat terwujud suatu tim yang solid. Tim yang solid bukan yang beranggotakan orang-orang yang serba bisa, tetapi beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian-keahlian tertentu tiap orangnya dan memiliki positioning yang tepat.
Struktur umum organisasi :


























Tanda panah mengartikan hierarki tanggung jawab
CONTOH-CONTOH STRUKTUR KEPENGURUSAN

KRM AL-FIKR (SMP 8) 2000/2001






















STRUKTUR ORGANISASI ROHANI 2000/2001




























STRUKTUR OSIS SMU 3 1996/1997




















STRUKTUR DKM SMU 3 1996/1997

1.Komunikasi

Inilah praktik untuk menyatakan segala sesuatu dengan jelas, tanpa agenda yang tersembunyi. Bila Anda menggunakan teknik ini, rekan Anda tidak akan mengira-ngira dan malah salah mengerti terhadap yang Anda katakana.

OTFD : Open The Front Door
O = Observation (Pengamatan)
“Anda tidak ikut rapat pagi ini.”
T = Thought (Pikiran)
“Saya pikir Anda melupakan atau tidak merasa itu penting.”
F = Feeling (Perasaan)
“Ketika Anda tidak muncul, saya merasa marah dan frustasi.”
D = Desire (Keinginan)
“Jika Anda tidak bisa ikut rapat, saya ingin Anda memberitahu sehari sebelumnya atau segera setelah Anda tahu bahwa Anda tidak bisa ikut.”

Apologi empat bagian :
1.Akui Hal yang Anda Lakukan
Bertanggungjawablah dengan mengakuinya
“Saya mengakui bahwa saya mengacaukan rencana Anda dan menyakiti perasaan Anda ketika saya tidak dapat hadir dalam rapat.”
2.Meminta Maaf
Nyatakan biaya atau kerusakan yang disebabkan oleh tindakan Anda
“Saya minta maaf karena menyakiti Anda dan membuang-buang waktu Anda dengan membuat Anda menunggu saya.”
3.Selesaikanlah
Uraikan konsekuensi-konsekuensi sikap Anda dan tawarkan suatu penyelesaian
“Saya tahu Anda telah menunggu saya setengah jam. Adakah pekerjaan yang dapat saya bantu untuk mengganti waktu Anda yang terbuang ?”
4.Berjanji
Buatlah suatu komitmen untuk berprilaku yang pantas
“Saya setuju akan tepat waku atau menelepon sebelumnya jika saya tidak bisa.”

PROSES PERTALIAN
Untuk membantu orang agar saling mengenal dengan lebih baik.
Setiap orang memilih seorang rekan, lebih utama seseorang yang kurang mereka kenal dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu. Pertanyaan yang dipakai adalah :
1.Katakan pada saya sesuatu yang saya tidak tahu mengenai Anda
2.Katakan pada saya sesuatu yang Anda sukai dari saya
3.Katakan pada saya sesuatu yang sama-sama kita sukai
Seorang rekan menanyakan kepada rekannya beberapa pertanyaan dan menjawab hanya dengan “Terima kasih”. Kemudian mereka berganti peran.Mereka mengulangi sederetan pertanyaan sebanyak tiga kali. Orang selalu muncul dengan sesuatu yang baru setiap kali dan sering kali putaran ketigalah yang paling memberikan pengaruh. Kemudian mereka berganti rekan.

ipa

PENGERTIAN DAN CONTOH DARI FAKTA, KONSEP, PRINSIP, TEORI, HUKUM DAN ATURAN

1. Fakta adalah suatu kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi dimana sesuai dengan kenyataan yang ada, dan dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
Contohnya:
Lumba-lumba adalah seekor binatang mamalia
Manusia bernapas dengan paru-paru
2.Konsep dalam sains adalah abstraksi tentang benda atau peristiwa alam.
Contohnya:
Hewan berdarah dingin adalah hewan yang menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungannya.
Gas adalah zat yang bentuk dan volumenya dapat berubah –ubah.
Satelit adalah benda angkasa yang bergerak mengelilingi planet
3.Prinsip adalah generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaitan.
Contohnya:
Logam bila dipanaskan memuai.
Semakin besar kuat cahaya, hasil fotosintesa semakin banyak.
Larutan yang bersifat asam bila dicampur dengan larutan yang bersifat basa akan membentuk garam yang bersifat netral.
Semakin besar perbedaan tekanan udara semakin kuat angin berhembus.
4.Teori adalah generalisasi tentang berbagai prinsip yang dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena alam.
Teori evolusi, menjelaskan mengapa dapat muncul spesies makhluk hidup yang baru.
Teori metereologi memprediksi kapan akan mulai musim penghujan atau menjelaskan mengapa terjadi gelombang tsunami.
Tori atom, menjelaskan bagaiman kekekalan massa baik sebelum reasi maupun sesudah reaksi kimia terjadi.
5.Hukum atau aturan adalah prinsip yang bersifat spesifik. Kekhasan hokum dapat ditunjukan dari; bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian, pengkhususannya dalam menunjukan hubungan antar vaiabel.
Hukum ohm menunjukan hubungan antara hambatan dengan kuat arus dan tegangan listrik, yaitu ’’besarnya hambatan sebanding dengan besarnya tegangan listrik tetapi berbanding terbalik dengan kuat arusnya’’.

Hukum Avogadro menjelaskan tentang hubungan antara jumlah molekul dengan volume suatu gas, yaitu ‘’pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul
yang sama banyak’’.

Hukum kapiler III menjelaskan hubungan antara waktu edar planet dengan jaraknya terhadap matahari, yaitu ‘’perbandingan antara kuadrat waktu edar planet dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya terhadap matahari untuk setiap planet sama.
Hukum mendel II menjelaskan tentang hubungan genotip orang tua dengan gamet/ sel kelamin yang dibentuk hokum mendel II ini dikenal juga dengan pengelompokan gen.


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI, PENDIDIKAN LINKUNGAN ALAM SEKITAR (PLAS), DAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT.


1.Penerapan model pembelajaran inquiri

Seperti apa yang kita ketahui bahwa pembelajaran inquiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebihbanyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subyek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran metode inquiri ini adalah sebagai pembimbing dam fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu di sampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih ole siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.

Penerapan model pembelajaran inquiri yaitu:

Question; pembelajaran diawali dengan sebuah pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa akan suatu fenomena. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
Student engangement; yaitu keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator siswa bukan secara pasif menuliskan jawaban pertanyaan pada kolom isian melainkan di tuntut terlibat dalam menciptakan sebuah produk yang menunjukan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari atau dalam melakukan sebuah investigasi.
Coorperative interaction, yaitu siswa diminta untuk berkomunikasi, bekerja berpasangan atau dalam kelompok, dan mendiskusikan berbagai gagasan.
Performance evaluation, yaitu dalam menjawab permasalahan, siswa diminta untuk membuat sebuah produk yang dapat menggambarkan pengetahuannya mengenai permasalahan yang sedang dipecahkan.
Variety of resources, yaitu siswa dapat menggunakan bermaca-macam sumber belajar, misalnya buku teks, website, televise, video, poster, wawancara dengan ahli, dan lain sebagainya.

2.Pendidikan lingkungan alam sekitar

Pendidikan lingkungan alam sekitar (PLAS) adalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungannya.

Penerapan model pendidikan lingkungan alam sekitar yaitu:
Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentinganpembelajaran. Hal ini biasa dilakukan dengan metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain.
Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bias sumber asli seperti nara sumber dan bias juga seperti tiruan seperti model, dan gambar.

3.Sains teknologi masyarakat
Sains teknologi masyarakat adalah sebagai produk dan proses,maka dalam pembelajarannya diharapkan tidak hanya menyampaikan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja melainkan juga tentang proses bagaimana produk sains tersebut ditemukan.

Penerapan pendekatan sains teknologi mastarakat (STM) yaitu:
Melakukan uji coba/ penelitian-penelitian







TUGAS
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
RPP

O
L
E
H


aswar
070210204023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER